IRMA

IRMA
Header

Rabu, 18 Februari 2015

PASANG SURUT IRMA

IRMA PADA ORDE LAMA
IRMA (Ikatan Remaja Masjid Al Wasilah) merupakan salah satu ikatan yang berisikan pemuda yang berkegiatan di Masjid Al Wasilah Desa Bendungan Kec. Pangenan Kab. Cirebon. Konon katanya, Remaja Masjid Desa Bendungan sebenarnya sudah berdiri sejak lama, sebelum masjid Jami' Al Wasilah di renovasi yang mana dahulu bernama Baitur Rohim, tutur salah seorang masyarakat berinisial "M". 
Akan tetapi, meskipun namanya Remaja Masjid, namun yang berkecimpung di dalamnya di dominasi oleh kaum sepuh. Dan memang demikian adanya. Saya sendiri pernah melihat beberapa tahun silam, dikala saya tngan menjalani masa liburan sekolah dan pulang ke kampung halaman tercinta yakni Desa Bendungan. Waktu itu malam Senin dan saya melihat sekumpulan orang tengan membacakan Maulid al Barzanji (Marhabanan). Dan memang, bberapa diantara mereka mayoritasnya adalah orang orang yang sudah bukan termasuk remaja. katakan saja lebih pantas orang Dewasa, bahkan orang orang sepuh.Mungkin sebenarnya mereka adalah DKM yang kemudian merangkaap nama dengan Remaja Masjid. Meski demikian, kegiatan rutin mereka terus berjalan sampai wujud masjid Baitur Rohim  menjdai Masjid Al Wasilah. 

IRMA PADA ORDE BARU
Seiring bergulirnya waktu, masjid Bendungan yang dahulu nerupakan bangunan yang tergolong cukup tua naun terrawat itu kini berubah menjadi megah nan baru. Dari salah satu pemuda bertutur bahwa, kala itu ada beberapa pemuda dimana mereka sering berjumpa satu sama lain dimasjid dan bertukar pikiran mengenai minimnya pemuda / remaja seumuran mereka untuk mau mengunjungi masjidnya yang begitu megah ini. Kemudian mereka berlima berrempug untuk menjadikan Remaja Masjid di Masjid Al Wasilah ini menjadi lebih diminati oleh banyak kalangan Remaja seusianya. sebut saja mereka adalah Dodo, Dedi, Mng Mus, Upong dan Ade. 
Kala semangat mereka telah bangkit, kemudian datanglah sekelompok Mahasiswa Perguruan Tinggi Islam Negeri Cirebon untuk memenuhi tugas kampus mereka yakni KKN (Kuliah Kerja Nyata). Dengan datangnya mahasiswa ini, maka apa yang mejadi keinginan para pemuda itu manjadi sedikit  terbantu. Dan akhirnya dibuatlah oleh mereka suatu undangn perkumpulan pemuda yang tentunya dengan dibantu oleh sekelompok mahasiswa KKN untuk mensosialisasikan sebuh Ikatan Remaja Masjid Al Wasilah dihadapan pemuda - pemuda Bendungan. Hingga akhirnya terwujudlah dengan berdiri resminya Ikatan Remaja Masjid Al Wasilah (IRMA) pada sekitar bulan Februari 2010. 
Lambat laun kegiatan demi kegitan bertambah silih berganti, dan antusias remajapun semakin bertambah hingga besarlah IRMA. 
Pada akhir bulan Mei 2010, kala itu saya pribedi baru saja menyelesaikan belajar di sebuah sekolah swasta di Jawa Tengah. Sekembalinya saya, saya pun berkunjung ke rumah Dodo yang kala itu menjebat sebagai Ketua IRMA, kemudaian sayapun diajaknya untuk ikut bergabung dalam IRMA. Bertepatan dengan akan diselenggarakannya sebuah Even, saya mendapat undangan untuk mengadiri acara IRMA yang bertempat di DTA NU. Entah acara apa, saya pun lupa. 
Sejak saat itu saya mulai ikut aktif didalamnya. 
Yang sayang ingat, dhulu saya ikut agenda rutin yasinan malam jum'at dan marhabanan di malam senin, yang hadir hanya beberapa hitungan jari saja dan bertempat di teras luar masjid Al Wasilah. 
Tujuh orang atau paling banyak Lima Belas merupakan jumlah yang sangat lumayan bagi mereka. 
Hari demi hari berlalu, dan entah apa yang telah pemuda alami. Akhirnya anggota aktuf semakin bertambah, bahkan lebih dari apa yang diharapkan. Disitu, akhirnya sayapun ditunjuk dan dipercaya untuk menjadi pengurus IRMA dengan menempati posisi Divisi Kemuslimahan bersama dengan Mb Iim Imro'ah. Lambat laun akhirnya IRMA yang diharapkan cukup mebuahkan hasil. Adanya Taman Bacaan / Perpustakaan, Kursi Kematian, dan Program Minggu Bersih merupakan bukti awal dari keberhasilan IRMA, yang mana dengan ini mampu memfasilitasi dan memberikan manfaat bagi masyarakat walau hanya setitik.
Layaknya roda yang berputar, IRMA yang tengah digandrungi masyarakat muda akhirnya mengalami seleksi alam. Lebih dari seratus anggota kini tak lagi aktif mendatangi masjid tercinta untuk menjalankan aktivitas bersama. Hanya tersisia beberapa saja yang mana kesemuanya itu merupakan pengurus unti dari IRMA.  Melihat kesurutan ini, Pengurus pun tidak tinggal diam, akhirnya mereka kembali berusaha menarik perhatian pemuda hingga akhirnya bisa bertambah lagi meski tidak sebanyak yang dahulu. 
Dan pada kedaan ini, datanglah suatu even yang hendak diselenggarakan pihak DKM yang mana didalam event itu kami diminta untuk terlibat didalamnya. Kami berfikir, apa yang dapat kemi persembahkan pada masyarakat nanti. Dan akhirnya Berlatih Qosidah menjadi pilihan kami. Dengan didampingi oleh pemusik senior yang cukup berkompeten dari Rawaurip mereka para permain berlatih dan menunjukkan penampilan perdana mereka. Usai penampilan itu, sayang rasanya bila latihan itu dilupakan begitu saja, akhirnya dibentuklah kesatuan Grup Qosidah Ar Roihan diatas label IRMA. Dan Syukur Alhamdulillah, Grup ini disambut dengan tangah hangat oleh masyarakat. 
Hiruk pikuk perjalanan IRMA sudah cukup panjang, namun syukur Alhamdulillah IRMA kami masih tetap dalam eksistensinya.
Semoga IRMA kedepanyya lebih berjaya lagi, Amin amin ya robbal 'alamiin............
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar